Selasa, 21 Oktober 2014

SABISA BISA, KUDU BISA, PASTI BISA

Bahwa "Membangun sebuah data yang valid memang tidak gampang. Tapi lebih tidak gampang lagi jika ingin membangun tanpa sebuah data". Disinilah pentingnya fungsi Operator Madrasah dalam menyelesaikan suatu pendataan. Begitu banyaknya pendataan yang harus dikerjakan oleh operator, baik data siswa, data pendidikan dan tenaga kependidikan, data lembaga, data sarana/prasarana, dan masih banyak data lainnya membuat kerja operator begitu sangat berharga.
Dikatakan bahwa tugas operator begitu berharga, tentu saja sebab tujuan pendataan adalah untuk memperoleh data valid dan mutakhir. Data tersebut akan digunakan untuk dijadikan pertimbangan pemberian bantuan kepada madrasah, baik berupa program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari sumber APBN, Bantuan Operasional Sekolah dari sumber APBD (BOSPROV), Rehabilitasi ruang belajar (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dls), Dana Alokasi Khusus (DAK), Ruang Kelas Baru, Subsidi bagi siswa kurang mampu secara ekonomi, Subsidi/tunjangan bagi guru, dan lain sebagainya.
 
Untuk memperoleh data valid tentunya bukan pekerjaan yang mudah, disamping sumber data yang harus benar dan akurat juga diperlukan keseriusan, ketelitian dan semangat kerja yang tinggi disamping sarana atau fasilitas yang memadai. Begitu seringnya dialami oleh operator pada saat pendataan, dimana data yang dimiliki tidak atau belum lengkap bahkan terkadang ketika memerlukan akses internet terkendala dengan gangguan sinyal, atau paket data pada modem yang digunakan tidak mencukupi sehingga limit waktu pendataan yang ditentukan terkadang terlewati. Sering juga dialami pada saat pendataan, dimana data yang dikerjakan belum selesai sudah datang data lain yang harus segera diselesaikan sehingga pekerjaan menjadi menumpuk.
 
Kondisi tersebut di atas, bukan berarti seorang operator harus menyerah sehingga menjadi malas dan tidak semangat lagi, akan tetapi justru harus berusaha mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi tersebut dengan bijak dan tetap semangat. Ada pepatah bahasa sunda mengatakan : "Sabisa-bisa, Kudu Bisa, Pasti Bisa" artinya dengan berusaha semaksimal mungkin, mencari solusi permasalahan yang dihadapi dengan tetap semangat kerja yang tinggi, tentu pekerjaan tersebut pada akhirnya akan dapat diselesaikan.
 
Operator Madrasah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Citeureup senantiasa berusaha menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. sebab sangat diyakini dan dirasakan bahwa dengan bekerjasama tentunya permasalahan yang dihadapi bisa sharing dan saling bantu. Demikian juga pada saat penyusunan RKAM 2014 dan Validasi Data Emis Dekstop, para Operator Madrasah berusaha bekerja sama dengan penuh semangat kebersamaan menyediakan waktu khusus selama dua hari di salah satu Villa kawasan Puncak Tugu Cisarua Bogor. 
Dengan semboyan dari pepatah sunda "Sabisa-bisa, Kudu Bisa, Pasti Bisa" para Operator Madrasah berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan target : 
  1. Setiap madrasah memiliki RKAM yang valid, dan SPJ yang benar-benar sesuai juknis dan dapat dipertanggungjawabkan, 
  2. Validasi Data pada Emis Dekstop terselesaikan dengan data yang benar,
  3. Setiap madrasah memiliki administrasi yang lengkap melalui pembekalan materi Penatakelolaan Madrasah,
  4. Verval NUPTK, dan
  5. Validasi dan calon peserta USM 2015 melalui aplikasi Offline yang ditentukan.
Kesemuanya kegiatan tersebut, diprakarsai oleh pengurus KKMI Kecamatan Citeureup dibawah arahan dan bimbingan pengawas pembina wilayah kecamatan Citeureup, yakni Bapak Drs. Memed Asri, M.Pd.I dan Bapak Yahya, S.Pd.I serta dibantu oleh tim operator kabupaten yakni Bapak Aceng Fitri, S.Pd.I.