Minggu, 28 Januari 2018

Optimalisasi Keberadaan KKGMI Kecamatan Ciawi sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Guru

Dengan semangat kebersamaan dan adanya keinginan bersama para Kepala Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Ciawi untuk mempunyai wadah yang jelas dan resmi sebagai tempat peningkatan kompetensi guru-guru pada madrasah yang dipimpinnya maka dibentuklah KKGMI (Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah) yang Alhamdulillah tepatnya pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2018 bertempat di Aula Kecil Wisma YPI Ciawi dapat terlaksana dengan baik menghasilkan susunan pengurus KKGMI Kecamatan Ciawi masa bhakti 2018 - 2021. Sebelumnya, KKGMI di Kecamatan Ciawi sendiri pernah dibentuk bahkan sudah berjalan untuk beberapa kali kegiatan/pertemuan, namun dalam perjalanannya mengalami beberapa kendala yang tentunya hal ini tidak diharapkan. Karena itulah pembentukan pengurus kali ini dapat dikatakan sebagai bentuk optimalisasi keberadaan KKGMI di Kecamatan Ciawi. Keberadaan KKGMI saat ini dirasakan sangat penting dan bahkan dianggap sebagai suatu keharusan. Hal ini disebabkan KKG merupakan salah satu wadah yang mampu menampung ide dan gagasan serta untuk mengembangkan kreasi dan kompetensi yang dimiliki guru yang pada akhirnya mampu mendorong terciptanya proses pembelajaran yang diharapkan.

Mengapa KKG begitu penting bagi seorang guru ?
Jika kita merujuk literatur yang ada bahwa sebagai bagian dari pelaku pendidikan, seorang guru membutuhkan suatu komunitas, karena ilmu pengetahuan hanya akan berkembang jika mengalami proses sinergi (pertukaran pengetahuan melalui diskusi) dalam sebuah komunitas. Mengapa dibutuhkan komunitas ? Setiap individu memiliki explicit knowledge yang bersifat subjektif dan individu. Ketika masing-masing individu melakukan sharing pengetahuan dalam komunitas, maka di sana akan terjadi proses saling memberi dan menerima ilmu, sehingga kepemilikan pengetahuan akan mengalami pergeseran dan setiap individu memiliki tacit knowledge yang lebih bersifat objektif dan memungkinkan memunculkan pengembangan ilmu baru. Praktisnya, ilmu menjadi semakin berkembang luas. Prinsipnya, learning is sharing, proses saling belajar bisa dilakukan lewat aktivitas berbagi gagasan & pengalaman hidup tentang banyak hal yang bermanfaat.  Komunitas tersebut salah satunya adalah madrasah yang di dalamnya ada peran penting guru. Dan secara lebih khusus lagi guru pun membutuhkan sebuah komunitas tersendiri yang salah satunya adalah KKG yang memiliki fungsi sebagai wahana menumbuhkembangkan semangat kerjasama secara kompetitif di antara anggotanya dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. KKG juga sebagai wadah penyebaran informasi, inovasi, dan pembinaan tenaga pendidik serta sebagai penumbuh rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban akademik, sosial, kepribadian, dan paedagogik.

Adapun tujuannya secara umum KKG dibentuk untuk meningkatkan professional guru dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itulah Guru-guru MI di kecamatan Ciawi berupaya agar keberadaan KKG dapat diberdayakan secara optimal, terorganisir dan berkesinambungan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat menghasilkan dan mendukung terciptanya pembelajaran yang aktif.  Sesuai dengan kewenangannya KKG MI Kecamatan Ciawi dibawah arahan dan pembinaan pengawas madrasah dalam melaksanakan kegiatannya kedepan akan lebih diprioritaskan dalam beberapa hal, diantaranya : menyusun program pembelajaran, mengembangkan materi dan metode pembelajaran, menciptakan terobosan baru dalam pembelajaran, cara membimbing siswa dalam meningkatkan prestasi, dan memecahkan masalah yang dihadapi di madrasah masing-masing. Sementara itu, secara khusus tujuan KKG dapat dikemukakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang pengetahuan umum, meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun administrasi pembelajaran,  meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan manjemen kelas, meningkatkan kemampuan guru dalam merancanag, membuat, dan menyusun alat-alat media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan keyakinan dan percaya diri guru.
Salah satu kegiatan dalam hal menyusun program pembelajaran yang dilakukan adalah menyusun dan membuat Buku Kerja Guru sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang berlaku. Buku Kerja Guru yang dibuat tersebut terdiri dari empat buah buku berdasarkan petunjuk yang dmiliki sesuai kurikulum hasil revisi terbaru. Buku pertama terdiri dari : SKL, KI, dan KD; Silabus; RPP; dan KKM. Buku kedua terdiri dari : Kode Etik Guru; Ikrar Guru; Tata Tertib Guru; Pembiasaan Guru; Kalender Pendidikan; Alokasi Waktu; Program Tahunan; Program Semester; dan Jurnal Agenda Guru. Buku ketiga terdiri dari : Daftar Hadir; Daftar Nilai; Penilaian Akhlak/Kepribadian; Analisis Hasil Ulangan; Program pelayanan Perbaikan & Pengayaan; Daftar buku Pegangan Guru/Siswa;  Jadwal Mengajar; Daya Serap Siswa; Kumpulan Kisi soal; Kumpulan Soal Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian Semester dan Penilaian Akhir Tahun; Analisis Butir Soal; dan Perbaikan Soal. Terakhir buku keempat terdiri dari : Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru dan  Program Tindak Lanjut Kerja Guru.

Alhamdulillah, antusias dan respon para guru yang mengikuti kegiatan tersebut  pun cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari partisipasi kehadiran guru yang sengaja diundang mewakili seluruh MI (saat ini terdapat 11 MI) yang ada di Kecamatan Ciawi. Semua itu tentunya tidak terlepas dari peran para kepala madrasah yang ada di kecamatan Ciawi yang mendukung penuh terhadap kegiatan KKG sebagai wadah peningkatan kompetensi dan kualitas guru. Sangatlah diharapkan oleh semua guru yang ada di kecamatan Ciawi, bahwa KKG yang dimiliki benar-benar bernilai manfaat sebagai tempat pembahasan dan pemecahan masalah bagi guru yang menghadapi kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Bermanfaat sebagai wadah kegiatan para guru yang tergabung di dalamnya yang memiliki keinginan yang sama untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya sebagai guru. Juga bermanfaat sebagai tempat penyebaran informasi tentang pembaharuan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan keberhasilan proses dan hasil belajar dan sebagai pusat kegiatan praktek pembuatan alat peraga, media pembelajaran, penggunaan perpustakaan serta perolehan berbagai keterampilan mengajar maupun pengembangan administrasi kelas. Harapan-harapan tersebut, semuanya adalah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Semoga !
--------------------------------------------------

Referensi :