Senin, 03 September 2018

Mengenalkan Budaya Asli Indonesia, RA Bias Amaliyah Ciawi Gelar Roadshow Belajar Membatik

Batik kini mulai banyak diminati masyarakat, karena motif batik yang beraneka ragam dan harganya pun kini mulai terjangkau masyarakat luas yang tentunya sesuai dengan kualitas batik itu sendiri. Batik adalah salah satu warisan budaya nusantara yang perlu dilestarikan dan mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai warisan asli budaya Indonesia.
Bentuk upaya melestarikan batik sebagai budaya nusantara tersebut, RA Bias Amaliyah Kecamatan Ciawi menggelar acara Roadshow Belajar Membatik yang diikuti tidak kurang dari 90 siswa dibawah pendampingan guru-gurunya. Kegiatan tersebut terlaksana pada hari Rabu 28 Agustus 2018 atas kerja sama RA Bias Amaliyah dengan KBM (Karya Bina Mandiri) yang mendapat dukungan penuh para orang tua dan guru.
Disela-sela acara, pimpinan KBM, Jakaria menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya untuk melestarikan batik dan juga menumbuhkan rasa cinta pada batik sebagai warisan budaya nenek moyang. Disampaikan pula bahwa ke depan diharapkan beberapa RA yang lain pun dapat bekerjasama mengikuti kegiatan tersebut sehingga manakala di MI/ SD keterampilan membatik masuk materi mulok, maka diharapkan para siswa sudah mengenal terlebih dahulu karena pernah mendapat pengalaman belajar membatik sebelumnya.
Sementara itu, Lyadani Saruka, selaku Kepala RA Bias Amaliyah menjelaskan, dengan adanya belajar membatik dari usia dini diharapkan anak-anak dapat lebih mengenal dan dapat mencintai budaya batik sebagai warisan yang ada di Indonesaia.
Kegaiatan Roadshow Belajar Membatik di RA Bias Amaliyah tersebut mendapat apresiasi dari pengawas madrasah wilayah kecamatan Ciawi, E.Sirojuddin yang sengaja hadir untuk memantau secara langsung kegiatan tersebut. Selain memberikan apresiasi atas digelarnya kegiatan tersebut, juga menggali informasi secara langsung kepada fihak KBM selaku owner tentang beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan roadshow belajar membatik.
==================

Berita terkait : Sebanyak 93 Anak Usia DiniRA (Raudhatul Athfal) Amaliah Ciawi, Kabupaten Bogor belajar membatik

Sabtu, 18 Agustus 2018

Budayakan K3, MIS Ulil Amri Gelar Lomba Antar Kelas


Dalam rangka melaksanakan program kegiatan sekaligus memeriahkan HUT RI ke-73 pada bulan Agustus 2018 ini, Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Ulil Amri Kp. Cibolang Desa Teluk Pinang Kecamatan Ciawi selenggarakan lomba K3 antar kelas.
Acara ini digagas pada rapat Dewan Guru dan dilaksanakan oleh para pendidik beserta siswa-siswi MIS Ulil Amri dengan dukungan orang tua siswa. Dengan mengusung tema pemanfaatan barang-barang sederhana dan segala yang ada di lingkungan Madrasah menjadi berbagai media pembelajaran, taman dan hiasan kelas.
Tujuan dari kegiatan tersebut selain sebagai upaya membudayakan K3 juga adalah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas, innovasi, bakat dan minat tenaga pendidik serta siswa siswi madrasah, sesuai dengan visi yang dimiliki yaitu Madrasah Ibtidaiyah yang Unggul, Ilmiah, Amanah, Responsif dan Inovatif.
Penilaian dilakukan oleh tim penilai intern (dari pengurus Yayasan) dan ekstern madrasah (Pengawas Madrasah), yaitu dengan memperhatikan kelengkapan di ruang belajar, seperti : inventaris kelengkapan kelas, taman bunga, media pembelajaran serta hiasan lainnya. “Penilaian ini sangat rumit sekali, karena masing-masing kelas mempunyai keunggulan masing-masing, sehingga dicari kelemahannya”, ungkap E.Sirojuddin selaku Pengawas Madrasah yang juga adalah Tim Penilai. Lebih jauh disampaikan juga apresiasi terhadap kegiatan tersebut terlebih adanya keterlibatan secara langsung sebagian orang tua yang tergabung dalam paguyuban kelas masing-masing. Selesai memberikan penilaian, pengawas madrasah memberikan saran dan masukan serta berharap kegiatan lomba K3 antar kelas menjadi agenda rutin madrasah paling tidak diselenggaran dua kali dalam satu tahun pelajaran. 

“Diharapkan semua civitas madrasah meningkatkan selalu kebersihan, kerapian dan keindahan di kelas masing-masing, dengan demikian minat dan cara belajar siswa-siswi akan lebih meningkat hingga mampu berkompetisi dimanapun berada“, kata  Kepala Madrasah, Yusup Alamsyah saat membacakan para pemenang lomba K3 kelas yang disampaikan pada upacara HUT RI ke-73 di MIS Ulil Amri. Reward yang diberikan berupa trophy bergilir, kepada Kelas paling  bersih, indah serta lengkap inventaris kelasnya, dengan harapan menjadi motivasi untuk selalu berkreasi, berinovasi dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menarik.

Sabtu, 11 Agustus 2018

Gelar Parenting, RA Bias Amaliyah Ajak Orang Tua Murid untuk Didik Anak secara Islami


Raudlatul Athfal (RA) Bias Amaliyah dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Syamsul Huda Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, menggelar Seminar Parenting bagi orang tua murid tahun 2018, Selasa (31/07/2018).
Kegiatan kali ini digelar di aula Majlis Ta’lim Syamsul Huda Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Lebih dari 100 orang tua murid RA Bias Amaliyah mengikuti parenting yang mengambil tema “Mendidik Anak Usia Dini Secara Islami”. Materi parenting disampaikan oleh Hj. Nurlaela Turahmah, S.Ag.
Pembicara dalam kegiatan Seminar Parenting, berpesan kepada orang tua peserta seminar; beberapa di antaranya yaitu bahwa peran keluarga memegang peran 60% dalam pendidikan anak. Sekolah 20% dan lingkungan hanya 20%. "Maka orang tua harus mampu memberikan pengasuhan yang positif. Ikat hati anak dengan baik dan jadilah role model yang baik", "Konsep mendidik anak secara Islami dalam seminar parenting ini dimaksudkan bahwa pola pendidikan dan pengasuhan terhadap anak sejak dini harus didasari dengan ajaran yang Islami. Hal ini harus benar-benar dapat diterapkan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga, terlebih di sekolah yang hanya memiliki waktu dengan anak sangat terbatas maka pendidikan benar-benar harus berkualitas", imbuhnya. 
E.Sirojuddin, S.Ag, selaku Pengawas Madrasah RA/MI Kecamatan Ciawi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa parenting ini digelar dengan maksud untuk silaturahim dengan orang tua murid dan menguatkan orang tua sebagai pendidik utama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan seminar ini orang tua akan mendapatkan informasi secara langsung dari fihak sekolah tentang bagaimana pola pengasuhan dan pendidikan putera-puterinya yang dilaksanakan di sekolah, pungkasnya. 
Sementara itu, Lyadani Saruka, S.Pd.I selaku Kepala RA Bias Amaliyah secara langsung menyampaikan harapannya, “melalui kegiatan seminar ini diharapkan ada kesepahaman antara fihak sekolah dan orang tua dalam konsep mendidik anak usia dini secara Islami, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah itu sendiri”, tuturnya.

Senin, 23 Juli 2018

KKRA Kecamatan Ciawi Gelar Bimtek Penyusunan Dokumen KTSP TP. 2018/2019

Kelompok Kerja Raudlatul Athfal (KKRA) Kecamatan Ciawi bersama  Pengawas Madrasah Kecamatan Ciawi menggelar Bimtek penyusunan dokumen 1, 2 dan 3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2018/2019, bertempat di RA Bias Amaliyah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Kamis (19/07/2018).

Dalam pembukaannya, kepala RA Bias Amaliyah Lyadani Saruka, S.Pd.I meminta agar kegiatan Bimtek ini benar-benar dapat diikuti secara serius dan menghasilkan pemahaman yang sama tentang penyusunan dokumen I KTSP di setiap RA Kecamatan Ciawi. Selanjutnya ketua KKRA Kecamatan Ciawi, Hj. Lalas Sulastri, S.Pd pada kesempatan yang sama mengharapkan agar agenda yang sudah jadwalkan oleh masing-masing RA dalam penyusunan dokumen KTSP tersebut benar-benar terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang ditentukan, sehingga tidak ada satu pun RA di kecamatan Ciawi yang tertinggal, ungkapnya.
Sementara itu, pengawas RA Kecamatan Ciawi, E.Sirojuddin, S.Ag, selaku pembina sekaligus narasumber pada kegiatan tersebut menuturkan tujuan dilaksanakan bimtek ini untuk memberikan pembekalan kepada RA tentang sistematika dan acuan pembuatan dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Menurutnya, bimtek ini perlu dilaksanakan mengingat sangat dibutuhkannya penyusunan dokumen KTSP untuk operasional RA dan panduan kegiatan tahunan, sehingga sangat diperlukan adanya tindak lanjut untuk pendalaman materi dokumen KTSP itu sendiri oleh para kepala RA.
Lebih lanjut dirinya berharap agar seluruh peserta, yang berjumah 22 orang, terdiri dari kepala dan operator RA se-Kecamatan Ciawi dapat memahami dan mampu menyusun dokumen KTSP pada madrasahnya masing-masing.
Adapun materi yang disampaikan adalah terkait petunjuk teknis penyusunan komponen KTSP. Komponen KTSP itu sendiri terdiri dari 3 dokumen dimana dokumen 1 berisi sekurang-kurangnya tetang visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 2 berisi silabus dan dokumen 3 berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta didik.
Diharapkan selesainya kegiatan Bimtek ini, para kepala RA mampu menindaklanjuti di lembaganya masing-masing melalui tim pengembang kurikulum yang sudah dibentuk dengan menyusun draft dokumen KTSP, melakukan review dan revisi, dan tentu selanjutnya melakukan finalisasi dokumen tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut harus ditempuh oleh setiap madrasah/RA sebelum menyerahkannya ke pengawas dan Kementerian Agama (Seksi Dikmad)  untuk mendapat pengesahan.

Sabtu, 10 Maret 2018

KKMI Ciawi Gelar Rapat Kerja Pengurus sebagai Optimalisasi Peranannya bagi Peningkatan Mutu Madrasah

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Ciawi mengadakan rapat kerja pengurus di MIS Ulil Amri Teluk Pinang-Ciawi, Sabtu (10/03/2018). Rapat kerja diikuti oleh para pengurus KKMI yang merupakan guru dan kepala MI di kecamatan Ciawi.

 

Menurut Ketua KKMI Ciawi, Asep Rahmatullah, rapat kerja ini merupakan tindak lanjut dari rapat kerja KKMI Kabupaten Bogor yang sudah diselenggarakan terlebih dahulu. “KKMI Kabupaten sudah memiliki program kerja untuk satu tahun ke depan sehingga tinggal kita perdalam dan tindaklanjuti di tingkat kecamatan.” ucapnya. 

 

Rapat kerja KKMI Ciawi, ujar Asep Rahmatullah yang juga sebagai ketua pelaksana, “untuk menyusun program kerja yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2018 ini sekaligus evaluasi program kerja yang sudah terlaksana di tahun sebelumnya.” Ucapnya saat memberikan sambutan dihadapan para peserta yang juga dihadiri oleh pengawas madrasah wilayah kecamatan Ciawi.


Sementara itu E.Sirojuddin, Pengawas Madrasah wilayah kecamatan Ciawi dalam sambutannya mengingatkan bahwa KKMI adalah merupakan forum para Kepala Madrasah Ibtidaiyah yang bertujuan untuk pengembangan mutu madrasah sebagaimana telah diatur dalam PMA no. 90 Tahun 2013 yang telah diubah dengan PMA no. 60 tahun 2015 pada Bab IX bagian ketiga pasal 47. Kelompok Kerja Madrasah mempunyai dua peran penting, yakni meningkatkan profesionalitas kepala madrasah dan mengkoordinasikan dan mensinergikan program peningkatan mutu madrasah.

Keberadaan KKMI sangatlah dibutuhkan oleh para kepala madrasah sebagai wadah yang membantu terlaksananya program kegiatan yang diselenggarakan di madrasah. Hal ini dapat dirasakan dan dibuktikan baik dalam pendataan lembaga, peserta didik, PTK, bahkan termasuk dalam hal pelaporannya.” ujarnya saat memberikan sambutan dan sekaligus membuka kegiatan Raker tersebut. Program kerja yang disusun oleh pengurus KKMI tentunya akan berpengaruh juga terhadap program-program yang dilaksanakan di madrasah karena pada dasarnya pelaksana program tersebut adalah madrasah itu sendiri. Disinilah pentingnya peran KKMI sebagai koordinator yang mensinergikan program kerja madrasah dan secara tidak langsung akan dapat mendorong pengembangan mutu madrasah.

Minggu, 28 Januari 2018

Optimalisasi Keberadaan KKGMI Kecamatan Ciawi sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Guru

Dengan semangat kebersamaan dan adanya keinginan bersama para Kepala Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Ciawi untuk mempunyai wadah yang jelas dan resmi sebagai tempat peningkatan kompetensi guru-guru pada madrasah yang dipimpinnya maka dibentuklah KKGMI (Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah) yang Alhamdulillah tepatnya pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2018 bertempat di Aula Kecil Wisma YPI Ciawi dapat terlaksana dengan baik menghasilkan susunan pengurus KKGMI Kecamatan Ciawi masa bhakti 2018 - 2021. Sebelumnya, KKGMI di Kecamatan Ciawi sendiri pernah dibentuk bahkan sudah berjalan untuk beberapa kali kegiatan/pertemuan, namun dalam perjalanannya mengalami beberapa kendala yang tentunya hal ini tidak diharapkan. Karena itulah pembentukan pengurus kali ini dapat dikatakan sebagai bentuk optimalisasi keberadaan KKGMI di Kecamatan Ciawi. Keberadaan KKGMI saat ini dirasakan sangat penting dan bahkan dianggap sebagai suatu keharusan. Hal ini disebabkan KKG merupakan salah satu wadah yang mampu menampung ide dan gagasan serta untuk mengembangkan kreasi dan kompetensi yang dimiliki guru yang pada akhirnya mampu mendorong terciptanya proses pembelajaran yang diharapkan.

Mengapa KKG begitu penting bagi seorang guru ?
Jika kita merujuk literatur yang ada bahwa sebagai bagian dari pelaku pendidikan, seorang guru membutuhkan suatu komunitas, karena ilmu pengetahuan hanya akan berkembang jika mengalami proses sinergi (pertukaran pengetahuan melalui diskusi) dalam sebuah komunitas. Mengapa dibutuhkan komunitas ? Setiap individu memiliki explicit knowledge yang bersifat subjektif dan individu. Ketika masing-masing individu melakukan sharing pengetahuan dalam komunitas, maka di sana akan terjadi proses saling memberi dan menerima ilmu, sehingga kepemilikan pengetahuan akan mengalami pergeseran dan setiap individu memiliki tacit knowledge yang lebih bersifat objektif dan memungkinkan memunculkan pengembangan ilmu baru. Praktisnya, ilmu menjadi semakin berkembang luas. Prinsipnya, learning is sharing, proses saling belajar bisa dilakukan lewat aktivitas berbagi gagasan & pengalaman hidup tentang banyak hal yang bermanfaat.  Komunitas tersebut salah satunya adalah madrasah yang di dalamnya ada peran penting guru. Dan secara lebih khusus lagi guru pun membutuhkan sebuah komunitas tersendiri yang salah satunya adalah KKG yang memiliki fungsi sebagai wahana menumbuhkembangkan semangat kerjasama secara kompetitif di antara anggotanya dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. KKG juga sebagai wadah penyebaran informasi, inovasi, dan pembinaan tenaga pendidik serta sebagai penumbuh rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban akademik, sosial, kepribadian, dan paedagogik.

Adapun tujuannya secara umum KKG dibentuk untuk meningkatkan professional guru dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itulah Guru-guru MI di kecamatan Ciawi berupaya agar keberadaan KKG dapat diberdayakan secara optimal, terorganisir dan berkesinambungan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat menghasilkan dan mendukung terciptanya pembelajaran yang aktif.  Sesuai dengan kewenangannya KKG MI Kecamatan Ciawi dibawah arahan dan pembinaan pengawas madrasah dalam melaksanakan kegiatannya kedepan akan lebih diprioritaskan dalam beberapa hal, diantaranya : menyusun program pembelajaran, mengembangkan materi dan metode pembelajaran, menciptakan terobosan baru dalam pembelajaran, cara membimbing siswa dalam meningkatkan prestasi, dan memecahkan masalah yang dihadapi di madrasah masing-masing. Sementara itu, secara khusus tujuan KKG dapat dikemukakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang pengetahuan umum, meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun administrasi pembelajaran,  meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan manjemen kelas, meningkatkan kemampuan guru dalam merancanag, membuat, dan menyusun alat-alat media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan keyakinan dan percaya diri guru.
Salah satu kegiatan dalam hal menyusun program pembelajaran yang dilakukan adalah menyusun dan membuat Buku Kerja Guru sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang berlaku. Buku Kerja Guru yang dibuat tersebut terdiri dari empat buah buku berdasarkan petunjuk yang dmiliki sesuai kurikulum hasil revisi terbaru. Buku pertama terdiri dari : SKL, KI, dan KD; Silabus; RPP; dan KKM. Buku kedua terdiri dari : Kode Etik Guru; Ikrar Guru; Tata Tertib Guru; Pembiasaan Guru; Kalender Pendidikan; Alokasi Waktu; Program Tahunan; Program Semester; dan Jurnal Agenda Guru. Buku ketiga terdiri dari : Daftar Hadir; Daftar Nilai; Penilaian Akhlak/Kepribadian; Analisis Hasil Ulangan; Program pelayanan Perbaikan & Pengayaan; Daftar buku Pegangan Guru/Siswa;  Jadwal Mengajar; Daya Serap Siswa; Kumpulan Kisi soal; Kumpulan Soal Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian Semester dan Penilaian Akhir Tahun; Analisis Butir Soal; dan Perbaikan Soal. Terakhir buku keempat terdiri dari : Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru dan  Program Tindak Lanjut Kerja Guru.

Alhamdulillah, antusias dan respon para guru yang mengikuti kegiatan tersebut  pun cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari partisipasi kehadiran guru yang sengaja diundang mewakili seluruh MI (saat ini terdapat 11 MI) yang ada di Kecamatan Ciawi. Semua itu tentunya tidak terlepas dari peran para kepala madrasah yang ada di kecamatan Ciawi yang mendukung penuh terhadap kegiatan KKG sebagai wadah peningkatan kompetensi dan kualitas guru. Sangatlah diharapkan oleh semua guru yang ada di kecamatan Ciawi, bahwa KKG yang dimiliki benar-benar bernilai manfaat sebagai tempat pembahasan dan pemecahan masalah bagi guru yang menghadapi kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Bermanfaat sebagai wadah kegiatan para guru yang tergabung di dalamnya yang memiliki keinginan yang sama untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya sebagai guru. Juga bermanfaat sebagai tempat penyebaran informasi tentang pembaharuan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan keberhasilan proses dan hasil belajar dan sebagai pusat kegiatan praktek pembuatan alat peraga, media pembelajaran, penggunaan perpustakaan serta perolehan berbagai keterampilan mengajar maupun pengembangan administrasi kelas. Harapan-harapan tersebut, semuanya adalah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Semoga !
--------------------------------------------------

Referensi :