Satu tahun sudah berjalan sejak
terbentuknya kepengurusan baru Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG-MI)
Kecamatan Citeureup Masa Bhakti 2016-2020 pada tanggal 24 Maret 2016 yang lalu.
Dilandasi keinginan bersama semua guru MI yang ada di kecamatan Citeureup untuk
mempunyai wadah yang jelas dan resmi sebagai tempat peningkatan kompetensi yang
dimiliki dengan membentuk KKG yang Alhamdulillah sampai dengan saat ini masih
berjalan dengan baik, sekalipun masih banyak diperlukan pembenahan dan
perbaikan untuk mengarah kepada KKG yang bermutu.
Mengapa KKG begitu penting bagi
seorang guru ?
Jika kita merujuk literatur yang ada
bahwa sebagai bagian dari pelaku pendidikan, seorang guru membutuhkan suatu komunitas,
karena ilmu pengetahuan hanya akan berkembang jika mengalami proses sinergi
(pertukaran pengetahuan melalui diskusi) dalam sebuah komunitas. Mengapa
dibutuhkan komunitas ? Setiap individu
memiliki explicit knowledge yang bersifat subjektif dan individu. Ketika
masing-masing individu melakukan sharing pengetahuan dalam komunitas, maka di
sana akan terjadi proses saling memberi dan menerima ilmu, sehingga kepemilikan
pengetahuan akan mengalami pergeseran dan setiap individu memiliki tacit
knowledge yang lebih bersifat objektif dan memungkinkan memunculkan
pengembangan ilmu baru. Praktisnya, ilmu menjadi semakin berkembang luas. Prinsipnya,
learning is sharing, proses saling belajar bisa dilakukan lewat aktivitas
berbagi gagasan & pengalaman hidup tentang banyak hal yang bermanfaat. Komunitas tersebut salah satunya adalah sekolah/madrasah
yang di dalamnya ada peran penting guru. Dan secara lebih khusus lagi guru pun
membutuhkan sebuah komunitas tersendiri yang salah satunya adalah KKG yang memiliki
fungsi sebagai wahana menumbuhkembangkan semangat kerjasama secara kompetitif
di antara anggotanya dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. KKG juga
sebagai wadah penyebaran informasi, inovasi, dan pembinaan tenaga pendidik
serta sebagai penumbuh rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas dan
kewajiban akademik, sosial, kepribadian, dan pedagogik.
Adapun tujuannya secara umum KKG
dibentuk untuk meningkatkan professional guru dalam usaha meningkatkan mutu
pendidikan. Oleh karena itulah Guru-guru MI di kecamatan Citeureup berupaya agar keberadaan
KKG dapat diberdayakan secara optimal, terorganisir dan berkesinambungan,
sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat menghasilkan dan mendukung
terciptanya kegiatan belajar mengajar yang aktif. Sesuai dengan
kewenangannya KKG MI Kecamatan Citeureup dalam melaksanakan kegiatannya lebih
diprioritaskan dalam beberapa hal, diantaranya : menyusun program pembelajaran,
mengembangkan materi dan metode pembelajaran, menciptakan terobosan baru dalam
pembelajaran, cara membimbing siswa dalam meningkatkan prestasi, dan memecahkan
masalah yang dihadapi di madrasah masing-masing. Sementara itu, secara khusus tujuan KKG dapat dikemukakan
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang pengetahuan umum, meningkatkan
kemampuan guru dalam menyusun administrasi pembelajaran, meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan manjemen kelas, meningkatkan kemampuan guru dalam merancanag,
membuat, dan menyusun alat-alat media yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran, dan meningkatkan keyakinan dan percaya diri guru.
Salah satu
kegiatan dalam hal menyusun program pembelajaran yang dilakukan adalah menyusun
dan membuat Buku Kerja Guru sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang berlaku. Hal
ini dilakukan sebagai langkah persiapan menghadapi tahun pelajaran 2017/2018
dimana semua kelas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 telah menggunakan
kurikulum 2013. Buku Kerja Guru yang dibuat tersebut terdiri dari empat buah
buku berdasarkan petunjuk yang dmiliki sesuai kurikulum hasil revisi 2016. Buku
pertama
terdiri dari : SKL, KI, dan KD; Silabus; RPP; dan KKM. Buku
kedua terdiri dari : Kode Etik Guru; Ikrar Guru; Tata Tertib Guru;
Pembiasaan Guru; Kalender Pendidikan; Alokasi Waktu; Program Tahunan; Program
Semester; dan Jurnal Agenda Guru. Buku ketiga terdiri dari : Daftar
Hadir; Daftar Nilai; Penilaian Akhlak/Kepribadian; Analisis Hasil Ulangan;
Program pelayanan Perbaikan & Pengayaan; Daftar buku Pegangan
Guru/Siswa; Jadwal Mengajar; Daya Serap
Siswa; Kumpulan Kisi soal; Kumpulan Soal Penilaian Harian, Penilaian Tengah
Semester, Penilaian Semester dan Penilaian Akhir Tahun; Analisis Butir Soal;
dan Perbaikan Soal. Terakhir buku keempat terdiri dari : Daftar
Evaluasi Diri Kerja Guru dan Program
Tindak Lanjut Kerja Guru.
Antusias dan
respon para guru yang mengikuti kegiatan KKG tersebut pun cukup tinggi, hal ini
dapat dilihat dari partisipasi kehadiran guru dalam setiap kegiatan yang
dijadwalkan dan keaktifan dalam proses kegiatannya. Semua itu tentunya tidak
terlepas dari peran para kepala madrasah yang ada di kecamatan Citeureup yang
mendukung penuh terhadap kegiatan KKG sebagai wadah peningkatan kompetensi dan
kualitas guru. Perlu ditambahkan bahwa dalam hal penjadwalan kegiatan KKG MI
kecamatan Citeureup dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok guru kelas
rendah (kelas 1, 2, dan 3) dan kelompok guru kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6).
Setiap kelompok pun dalam kegiatannya dibagi dua wilayah, hal ini dilakukan
agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan lebih berdaya dan berhasil guna
sesuai dengan pembagian wilayah binaan yang dilakukan oleh pengawas madrasah
sebagai pengawas pembinanya. Untuk lokasi kegiatan yang digunakan adalah ruang
kelas yang dimiliki madrasah secara bergantian dan bergilir hal ini dilakukan
agar semua guru yang ada di kecamatan Citeureup mengetahui tentang kondisi dan
keberadaan madrasah di luar tempat tugasnya dan juga dalam rangka meningkatkan
tali silaturrahmi dan kebersamaan diantara sesama guru disamping karena belum
dimilikinya tempat secara khusus sebagai pusat tempat kegiatan KKG.
Sangatlah
diharapkan oleh semua guru yang ada di kecamatan Citeureup, bahwa KKG yang
dimiliki benar-benar bernilai manfaat sebagai tempat pembahasan dan pemecahan
masalah bagi guru yang menghadapi kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.
Bermanfaat sebagai wadah kegiatan para guru yang tergabung di dalamnya yang
memiliki keinginan yang sama untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
sebagai guru. Juga bermanfaat sebagai tempat penyebaran informasi tentang
pembaharuan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan keberhasilan
proses dan hasil belajar dan sebagai pusat kegiatan praktek pembuatan alat
peraga, media pembelajaran, penggunaan perpustakaan serta perolehan berbagai
keterampilan mengajar maupun pengembangan administrasi kelas. Harapan-harapan
tersebut, semuanya adalah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Semoga !
--------------------------------------------------
Referensi
:
Sekolahsebagai Komunitas