Kelompok
Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Ciawi menyelenggarakan kegiatan Workshop
Penyusunan Buku I Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah bersama Kepala Madrasah, Guru,
dan Operator Madrasah se-Kecamatan Ciawi pada tanggal 27 dan 28 Oktober
2017 di Hotel Bale Arimbi Jl Raya Puncak Cibogo II Kabupaten Bogor. Kegiatan
tersebut bertujuan agar semua Madrasah Ibtidaiyah memiliki Buku I Kurikulum
Madrasah yang dapat dijadikan sebagai acuan/ pedoman bagi seluruh warga
madrasah (Kepala Madrasah, Tenaga
Pendidik, Tenaga Kependidikan, Komite Madrasah/Wali Murid, Siswa, dan Masyarakat)
dalam menyelenggarakan, mengelola mengembangkan proses pendidikan dan
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah sebagai upaya menuju pencapaian tujuan
pendidikan. Kegiatan yang diikuti oleh
33 peserta dari 11 MI yang ada di kecamatan Ciawi tersebut, dibuka secara resmi
oleh Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah pada Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Bogor.
Dalam
sambutannya, Ketua Pokjawas Madrasah Drs.Edi
Mulyadi, M.Pd.I menyambut baik dan memberikan apresiasi atas
terselenggaranya Workshop Penyusunan Buku I Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah bersama
Kepala Madrasah, Guru, dan Operator Madrasah se-Kecamatan Ciawi tersebut,
terlebih pada tahun pelajaran 2017/2018 ini Kurikulum 2013 diberlakukan pada seluruh
tingkatan kelas, yakni kelas 1 s.d. kelas 6 termasuk untuk mata pelajaran PAI
dan Bahasa Arab. Disisi lain beliau menyampaikan, madrasah harus mengalokasikan
anggaran untuk kegiatan penyusunan buku I, II, dan III kurikulum madrasah dalam
Rencana Kegiatan dan Aanggaran Madrasah (RKAM) pada bagian komponen pembiayaan peningkatan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
Kepada
peserta workshop, Ketua Pokjawas menandaskan bahwa dalam implementasi kurikulum,
guru berperan sebagai fasilitator, sebagai desain pembelajaran, dimana pusat
pembelajaran ada pada peserta didik, maka guru harus mendorong peserta didik
menjadi lebih kreatif dan mandiri serta peserta didik diarahkan untuk mampu
belajar mandiri dan karena itulah guru harus menyiapkan bukan saja materi tapi
mengetahui kesiapan peserta didik, kemudian harus menggali potensi peserta
didik” paparnya serius. Guru pun harus banyak mengetahui dan memahami beberapa regulasi tentang kurikulum 2013
termasuk penggunaan permendikbud nomor 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 yang
berhubungan dengan SKL, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan
KI-KD Kurikulum 2013. Ditambahkan pula bahwa dalam pelaksanaan kurikulum 2013,
setidaknya ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan guru antara lain Pertama, perubahan mind set (pola pikir).
Pengembangan kurikulum dengan pendekatan saintifik memungkinkan siswa untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran melalui mengamati, menanya, menalar
pada proses inquiry,
eksplorasi, dan elaborasi. “Perubahan pola pikir guru dibutuhkan untuk bisa
berperan lebih menjadi fasilitator dan motivator dari pada inisiator dan
eksekutor, dalam merubah dari teacher
centered ke student
centered”. Selanjutnya, untuk mewujudkan perubahan mindset guru
diperlukan adanya good
will dari para guru untuk merubah mind set-nya bahwa tugas
mengajar adalah sebagai komitmen profesi dalam membelajarkan dan mencerdaskan
anak bangsa” tuturnya dengan jelas.
Kedua, diperlukan tindakan
konstruktif dan inovatif guru, dimana rencana pengembangan kurikulum 2013 yang
akan diikuti dengan fasilitasi buku siswa, buku guru, maupun silabus serta
RPP-nya tentunya tidak malah membuat guru merasa “santai” dalam mengajar,
tetapi hal ini dimaksudkan supaya guru tidak lagi terlalu disibukkan
dengan hal-hal yang bersifat sosiatif, tetapi lebih pada kegiatan inovatif
akademis pembelajaran di kelas. “Keahliaan, kejelian dan kecerdasan guru dalam
meramu “ kompetensi inti, dan kompetensi dasar; aspek sikap, pengetahuan, dan
aspek keterampilan; akan menghasilkan siswa yang kompeten” paparnya lebih
lanjut.
Selanjutnya,
yang ketiga adalah harus ada
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) baik melalui level madrasah
maupun kelompok/wadah se-profesi (KKG/MGMP), mutlak perlu dilaksanakan dan
ditingkatkan untuk saling asah, asih, dan asuh ocial kolega guna menghasilkan
siswa-siswa yang cerdas dan unggul.
Ketua KKMI Kecamatan Ciawi, Asep Rahmatullah S.Pd.I selain
memaparkan latar belakang, dasar dan tujuan diselenggarakannya Workshop Penyusunan
Buku I Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah bersama Kepala Madrasah, Guru, dan
Operator Madrasah se-Kecamatan Ciawi,
juga berpesan agar guru memiliki sikap teladan, dimana tugas
mendidik guru perlu dikedepankan dalam aspek penguatan sikap dan budi pekerti
siswa. Pendidikan karakter tidak hanya terhenti pada pengetahuan saja akan
tetapi perlu suatu pengintegrasian pada pembiasaan pembelajaran, suri tauladan,
apresiasi dan implementasi norma akademis yang nantinya tercermin pada norma
sosial yang semakin utuh dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Sementara
itu Ketua Pelaksana Kegiatan, Miftahudin,
S.Ag yang juga adalah Kepala MIS
Miftahul Ulum Peundeuy Ciawi menyampaikan rasa syukur kehadirat Allah SWT dan ucapan terima
kasih kepada pengurus KKMI dan para Kepala serta Guru se-kecamatan Ciawi yang
telah mendukung dan berperan aktif sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada pengawas madrasah
wilayah kecamatan Ciawi yang telah memotivasi, mengarahkan, membimbing, dan
membina sehingga KKMI kecamatan Ciawi dapat menyelenggarakan kegiatan Workshop
Penyusunan Buku I Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah secara mandiri.
Nara
sumber yang sengaja dihadirkan adalah Tim Pengembang Kurikulum Madrasah dari Pokjawas
Madrasah Kabupaten Bogor, Hj.Husnun
Husniati, M.Pd.I materi yang disampaikannya lebih ke materi bersifat
praktek, diantaranya tentang strategi penyusunan buku I kurikulum madrasah, sistematika
buku I kurikulum madrasah, dan lampiran-lampiran pendukung dokumen buku I
kurikulum madrasah yang diperlukan.
Sementara itu nara sumber lain yang juga
adalah pengawas pembina bagi MI di wilayah kecamatan Ciawi, E.Sirojuddin, S.Ag salah satunya
menyampaikan tentang titik tekan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada madrasah adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum,
pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan
apa yang dihasilkan.
Pada kegiatan workshop tersebut setiap madrasah diharuskan membawa draf
buku I kurikulum madrasah yang telah dibagikan dan dibahas sebelumnya bersama
guru-guru dan fihak yang terlibat lainnya di madrasahnya masing-masing. Tiap
madrasah pun diharuskan membawa printer untuk mencetak secara langsung hasil
pekerjaan bab per bab yang selanjutnya diverifikasi dan divalidasi oleh nara
sumber. Alhamdulillah, sebelum kegiatan penutupan semua peserta workshop telah berhasil
menyusun Buku I Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah secara lengkap dan selanjutnya
akan dicetak ulang di madrasah masing-masing dan diserahkan ke pengawas Pembina
untuk ditandatangani dan mendapat pengesahan dari Kementerian Agama Kabupaten
Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar